Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TEORI PERMINTAAN

Hello, disini saya ingin berbagi tentang Teori Permintaan dalam pengantar ekonomi mikro. Semoga Bermanfaat!!!

TEORI PERMINTAAN

1.    Dasar Untuk Permintaan

           Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mamppu dibeli oleh para pelanggan selama periode tertentu berdasarkan sekelompok kondisi tertentu. Kerangka waktu tersebut dapat satu jam, satu hari, satu tahun atau periode lainnya. Kondisi-kondisi yag harus dipertimbangkan mencakup harga barang yang bersangkutan, harga dan ketersediaan barang yang berkaitan, perkiraan akan perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, pengeluaran periklanan dan sebagainya. Jumlah produk yang siap dibeli oleh para konsumen, yaitu permintaan produk tersebut bergantung pada semua faktor ini (James & Mark, 1995).

2.    Model Dasar Permintaan Individual

·    Model permintaan langsung
        Model permintaan langsung adalah permintaan untuk produk-produk konsumsi. Model ini sesuai untuk menganalisis permintaan individual atas barang dan jasa yang secara langsung memuaskan keinginan konsumen. Dalam model ini nilai suatu barang atau jasa atau utilitasnya adalah faktor penentu utama dari permintaan individual. Para individu dipandang berusaha untu kemmaksimalkan utilitas total atau kepuasan yang diberikan oleh barang dan jasa yang mereka peroleh dan konsumsi.

·    Model permintaan turunan
        Model permintaan turunan adalah permintaan untuk masukan yang dipergunakan dalam produksi. Barang-barang dan jasa lainnya diperoleh bukan karena nilai konsumen langsung mereka, melainkan karena mereka merupakan masukan penting dalam pembuatan atau distribusi produk.

3.     Fungsi Permintaan Pasar

        Pengertian fungsi permintaan adalah hubungan antara perminataan dan semua faktor yang mempengaruhinya. Persamaan fungsi permintaan dirumuskan sebagai berikut:
Qx = f (harga X, harga barang-barang yang berkaitan, perkiraan perubahan harga, pendapatan konsumen, selera dan preferensi pengeluaran periklanan dan sebagainya), di mana Qx = kuantitas untuk produk X
        Untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan manajerial, fungsi permintaan harus dibuat eksplisit yaitu hubungan antara jumlah dan setiap variabel yang menentukan permintaan harus dengan jelas dan secara eksplisit dinyatakan.

4.    Hukum Permintaan Pasar

    Analisis teori permintaan memfokuskan hubungan antara permintaan dan perubahan harga, sedangkan faktor lainnya dianggap tetap (ceteris paribus). Berdasarkan teori ini ditetapkan suatu aturan yang berlaku secara teoritis mengenai permintaan yang disebut hukum permintaan (Putong, 2000)
    Pada hakekatnya hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga produk per unit mengalami kenaikan, akan menyebabkan jumlah produk yang diminta mengalami penurunan, dan jika harga produk per unit turun dari harga semula, berarti jumlah produk yang diminta akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain permintaan berbanding terbalik dengan harga. Di mana hukum permintaan ini hanya berlaku jika asumsinya ceteris paribus. Secara matematis, jumlah permintaan atas suatu produk dapat dirumuskan sebagai berikut:
 . Kurva permintaan dari fungsi permintaan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kurva Permintaan Linier

Keterangan:
    Q    = jumlah produk yang diminta
    a    = konstanta (bersifat tetap = ceteris paribus)
    b    = koefisien arah garis kurva (tingkat sensitivitas harga
               produk terhadap jumlah produk yang diminta)
    P    = Harga produk diminta per unit
    D    = permintaan (demand)

Apa yang terjadi ketika harga produk per unit turun, yaitu:
·    Jumlah permintaan akan meningkat atau semakin banyak

Gambar 2.2 Pengaruh harga terhadap jumlah produk
Gambar 2.2 Pengaruh harga terhadap jumlah produk

Dari kurva permintaan gambar 2.2 di atas, misalkan harga produk per unit semula sebesar P1 dengan jumlah permintaan produk sebesar Q1, ketika harga produk per unit diturunkan menjadi P2, maka jumlah permintaan produk menjadi sebesar Q2. Perubahan harga dari P1 ke P2 sebesar ∆P dan perubahan jumlah produk yang diminta dari Q1 ke Q2 sebesar ∆P. Perbandingan antara ∆P dan ∆Q disebut koefisien arah atau gradien (slope).
·    Tidak ada permintaan atau demand sebesar nol (0). Mengapa? Jika penurunan harga produk per unit terus menurun, justru akan direspon oleh pasar dengan tidak adanya permintaan.


5.    Kurva Permintaan Pasar

    Kata linear berarti lurus menurun, lurus horizontal atau lurus vertikal. Dari sini menimbulkan peristiwa permintaan negatif dan harga negatif. Permintaan negatif adalah harga begitu tinggi hingga aktivitas pasar terhambat sampai jumlah yang di tawarkan memberikan harga yang memuaskan. Kasus yang terjadi, kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif artinya apabila harga meningkat, jumlah permintaan berkurang, dan sebaliknya apabila harga turun, permintaan bertambah. Ada kasus lain bahwa kemiringan kurva permintaan  nol, artinya permintaan dapat berubah-ubah walaupun harga tetap. Kasus lain, kemiringan kurva permintaan tidak terhingga, yang artinya harga dapat berubah-ubah tetapi permintaannya tetap (Weber, 2009).

Berikut ini contoh penerapan dari hukum permintaan atas suatu barang tertentu:

Jika digambarkan pada kurva permintaan sebagai berikut:

Gambar 2.6 Kurva Hukum Permintaan
Gambar 2.6 Kurva Hukum Permintaan

Analisis kurva permintaan:
Sesuai dengan hukum permintaan, maka arah garis kurvanya dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan koefisien arah garis atau slope bernilai negatif. Misalnya titik A ke titik B:
Jika dibuat persamaan fungsi permintaan dari titik A (20;100) ke titik B (30;80) untuk menunjukkan nilai slope benar-benar negatif, dengan langkah sebagai berikut:
Secara parsial dapat digambarkan kurva permintaan atas fungsi permintaan di atas dengan pembuktian sebagai berikut:

Gambar 2.7 Kurva Permintaan Pembuktian
Semakin besar slope atau koefisien arah garis, akan memengaruhi tingkat kemiringan garis dan sekaligus menentukan besar kecilnya harga dan jumlah barang yang diminta. Contoh:

Gambar 2.8 Perbandingan slove Kurva Permintaan
Keterangan gambar 2.8.
    Kurva permintaan (a) cenderung landai garis permintaaanya bila dibandingkan dengan kurva permintaan (b). Hal ini disebabkan secara absolut slope kurva permintaan (a) lebih besar daripada slope kurba permintaan (b).

Slope kurva permintaan (a)=∆Q/∆P=10/(-20)=-0,5
Slope kurva permintaan (b)=∆Q/∆P=15/(-20)=-0,75
    Pada saat harga barang per unit sebesar 100, permintaan (a) sebesar 20 unit sedangkan permintaan (b) sebesar 25 unit dan harga sebesar 80 permintaan (a) dan (b) adalah sama yaitu sebesar 30 unit. Perubahan harga barang per unit yang sama telah berakibat permintaan pasar yang berbeda sebagai akibat perbedaan slope garis permintaan. Slope garis permintaan (a) lebih kecil daripada slope garis permintaan (b). Karena semakin besar slope-nya permintaan barang semakin sensitif terhadap perubahan harga barang per unit.
    Namun demikian dari kedua kurva permintaan pasar tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua kurva tetap berlaku hukum permintaan di mana apabila harga suatu barang naik dan faktor lainnya diasumsikan tidak berubah (ceteris paribus) maka pembeli dalam hal ini pasar akan cenderung membeli lebih sedikit. Sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka pasar cenderung membeli barang tersebut dalam jumlah yang lebih banyak daripada sebelumnya ada penurunan harga.


Post a Comment for "TEORI PERMINTAAN"

This Blog is protected by DMCA.com