Elastisitas Penawaran terhadap Harga
Dari pengertian kita mengenai elastisitas permintaan, maka dengan mudah
kita dapat mengartikan elastisitas penawaran terhadap harga. Selain itu,
kita pun telah mengetahui hukum penawaran di mana pada hukum itu
dikatakan bahwa kenaikan harga suatu barang akan menaikkan kuantitas
atau tingkat penawarannya.
Itulah mengapa elastisitas penawaran terhadap harga selalu memiliki
nilai positif, sebab kenaikan harga barang berbanding lurus dengan
kenaikan jumlah barang yang ditawarkan. Elastisitas penawaran terhadap
harga mengukur seberapa banyak kuantitas penawaran atas suatu barang
berubah mengikuti perubahan harga barang tersebut.
Dapat pula dikatakan bahwa elastisitas penawaran merupakan kepekaan
penawaran terhadap perubahan harga. Kenaikan harga kendaraan bermotor di
Eropa, misalnya. Kenaikan harga kendaraan bermotor tersebut menggugah
industri otomotif di Amerika Serikat dan Jepang untuk meningkatkan
piemasaran produknya.
Gejala ini menunjukkan kepekaan penawaran barang tersebut terhadap
perubahan harga. Begitu pula dengan melorotnya persediaan tekstil di
pasar akibat naiknya harga benang juga menunjukkan kepekaan produk
tersebut terhadap perubahan harga.
Implikasi apakah yang dapat kita tarik dari kedua contoh di atas? Dari kedua contoh tersebut dapat kita lihat pengaruh perubahan harga terhadap tingkat penawaran. Begitu juga sebaliknya. Elastisitas penawaran berarti menunjukkan perbandingan antara perubahan relatif jumlah barang atau jasa yang ditawarkan (Aq) dengan perubahan harga (Ap).
Hasil perbandingan tersebut lazim disebut sebagai koefisien elastisitas
penawaran. Secara sederhana, koefisien elastisitas penawaran (Es) dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Dari berbagai koefisien elastistas penawaran sebagaimana dihasilkan dari rumus di atas, dapat kita rincikan macam-macam dastistas penawaran sebagai berikut.
- Penawaran Elastis (Es > 1)
Suatu penawaran dikatakan elastis jika penawaran tersebut memiliki
koefisien elastitisitas penawaran lebih besar daripada Keadaan ini
terjadi apabila persentase perubahan penawaran lebih besar daripada
persentase perubahan harga.
Sebagai contoh, jumlah penawaran kue donat di suatu toko makanan
meningkat dari 25.000 menjadi 30.000. Qejala ini merupakan dampak dari
kenaikan harga kue donat dari Rp 250 menjadi Rp 300. Elastisitas
penawaran berdasarkan rumus di atas dapat dihitung sebagai berikut.
Peraga 3.18 menunjukkan bahwa kenaikan harga dari Po ke mengakibatkan kenaikan penawaran dari Qo ke Q1. Tampak bahwa Q0(21 > PoPi Jadi penawaran tersebut bersifat elastis.
- Penawaran Inelastis (Es < 1)
Suatu penawaran dikatakan inelastis jika penawaran tersebut memiliki
koefisien elastisitas penawaran lebih kecil daripada 1. Keadaan ini
terjadi apabila persentase perubahan penawaran lebih kecil daripada
persentase perubahan harga. Sebagai contoh, harga tomat di pasar naik
dari Rp 3.000 menjadi Rp 3.500, sementara kuantitas penawaran hanya
meningkat dari 8.000 menjadi 8.500. Elastisitas penawaran dengan
demikian dapat dihitung sebagai berikut.
Kurva pada Peraga 3.19 menunjukkan bahwa kenaikan harga dari Po ke P1 mengakibatkan kenaikan penawaran dari Qo ke Q1. Tampak bahwa Q0(21 < PoPi Jadi penawaran ini bersifat inelastis.
- Penawaran Elastis Uniter
Suatu penawaran dikatakan elastis uniter jika penawaran tersebut
memiliki koefisien elastisitas penawaran sama dengan 1. Keadaan ini
terjadi apabila persentase perubahan penawaran sama dengan persentase
perubahan harga. Sebagai contoh, harga seperangkat radio kaset naik dari
Rp 300.000 menjadi Rp 350.000. Gejala ini diikuti oleh kenaikan
penawaran dari 6.000 menjadi 7.000. Elastisitas penawaran dengan
demikian dapat dihitung sebagai berikut.
Kurva pada Peraga 3.20 menunjukkan bahwa kenaikan harga dari Po ke P1 diikuti oleh kenaikan penowaran dari Qo ke (21. Tampak bahwa QoQ1 = PoPi.
Penawaran Elastis Sempurna. Suatu penawaran dikatakan elastis sempurna jika penawaran tersebut memiliki koefisien elstisitas penawaran sama dengan tidak terhingga. Kasus ini termasuk kasus yang ekstrem, karena penurunan harga sedikit saja akan mengurangi jumlah penawaran sampai dengan nol. Atau sebalikn.ya, kenaikan harga sedikit saja akan menaikkan jumlah penawaran luar biasa besarnya.
Dikasus ini rasio persentase perubahan antara jumlah penawaran terhadap
persentase perubahan harga sangatlah besar, sehingga kurva penawarannya
berbentuk horizontal. Perhatikan perhitungan elastisitas penawaran
sebagai berikut.
- Penawaran Inelastis Sempurna
Suatu penawaran dikatakan inelastis sempurna jika penawaran tersebut
memiliki koefisien elastisitas penawaran sama dengan 0. Keadaan ini
merupakan kasus ekstrem lainnya karena pada tingkat harga berapa pun,
besarnya penawaran tidak berubah, atau dengan kata lain, penjual sama
sekali tidak dapat menambah penawarannya meskipun harga bertambah
tinggi. Perhatikan perhitungan elastisitas penawaran sebagai berikut.
Sejumlah faktor sebagai berikut dapat mempengaruhi tingkat elastisitas penawaran. 1. Kapasitas Produksi. Apabila industri berada di bawah kapasitas (tidak beroperasi optimal) dan sumber daya tidak seluruhnya dipakai, kurva penawaran cenderung elastis.
Add caption |
Industri dapat segera meningkatkan kapasitas dengan mengikutsertakan faktor-faktor produksi yang belum sepenuhnya digunakan. Sebagai contoh, jika kapasitas mesin belum digunakan sepenuhnya dan permintaan meningkat, perusahaan tinggal menambahkan jumlah tenaga kerja.
A. Besarnya Jumlah Persediaan
Apabila peinasok menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva
penawaran akan elastis. Perusahaan dapat segera memasok pasar jika ada
permintaan. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan sulit
menyiapkan keperluan pasar dengan segera sehingga kurva penawaran akan
inelastis.
B. Jangka Waktu Produksi
Jangka waktu berproduksi suatu barang sangat mempengaruhi elastisitas
penawaran barang yang bersangkutan. Penawaran barang hasil industri dan
hasil pertanian berbeda. Untuk menambah penawaran, sektor pertanian
membutuhkan waktu yang relatif panjang.
Ini terjadi karena kegiatan produksi dilakukan sejak melakukan penanaman
sampai hasil itu dapat dipanen. Sementara untuk penambahan hasil
industri, sangat bergantung dari persediaan bahan baku, atau apabila
sarana industri telah terpasang dan dapat digunakan secara penuh
(optimum), penambahan produksi harus menunggu sampai ada
pembukaan/perluasan pabrik yang siap berproduksi. Itulah mengapa
penawaran hasil pertanian dan hasil industri elastis untuk jangka
panjang, namunrinelastis dalam jangka pendek.
C. Daya Tahan Penyimpanan
Barang-barang yang tidak tahan 1ama, lekas busuk, dan mudah rusak
seperti sayuran, buah memiliki kecenderungan penawaran yang inelastis.
Post a Comment for "Elastisitas Penawaran terhadap Harga"